Demikianlah rumusan Manhaj Risalah ini diharapkan dapat meluruskan kembali visi dan wawasan kita terhadap tataran yang paling essens...
Demikianlah rumusan Manhaj Risalah ini diharapkan dapat meluruskan kembali visi dan wawasan kita terhadap tataran yang paling essensial dan mendasar dari missi yang diemban manusia dalam keberadaannya di muka bumi, sebagai “Kholifatullah Fil Ardhi”, sekaligus menyadari akan kelengahan manusia selama ini akan missi amanah yang seharusnya mereka pikul.
Selanjutnya, tanpa motivasi dan tujuan lain kecuali takut akan ancaman Allah dan mengharapkan ridho Allah sebagai satu-satunya akses untuk keselamatan dan kebahagiaan yang dijanjikan-Nya, kita dituntut untuk melakukan “napak tilas para Rosul” untuk menjabarkan amanah tersebut serta mengakomodasikannya dengan kenyataan-kenyataan dan kondisi objektif yang dihadapi, untuk mengidzharkan dan menggelar kembali Risalah Samawi ini.
Diawali dengan meneliti dan mencermati kembali kemurnian “benih” Kalimah Thoyyibah, kemudian menyemainya dihati kita semua, niscaya akan tumbuh kembali “Syajaroh Thoyyibah” yang melambangkan kehidupan peradaban Robbani yang pernah ditampilkan para Nabi dan Rosul bersama-sama orang-orang Mukmin yang mengikutinya.
Kalaupun sampai tibanya kematian kita, Syajaroh Thoyyibah tersebut baru mulai tumbuh mengecambah. Yakinlah bahwa kita akan panen dan menikmati hasilnya di Hari Akhir nanti.
Atas dasar Manhaj Risalah inilah kita merumuskan lebih lanjut ‘Aziematul ‘Amal (Program Kerja) dari waktu ke waktu, dan hanya dengan landasan-landasan itulah, amal keseharian kita dapat memiliki legitimasi sebagai ibadah / pengabdian kepada Allah.
Semoga petunjuk, bimbingan dan pertolongan Allah senantiasa menyertai perjalanan ibadah dan jihad kita. Aamiin.